Minggu, 24 Oktober 2010

Membangun Kualitas Manusia

Hakikat pembangunan adalah menghasilkan “keluaran” (output) yang banyak per satuan jam kerja oleh sumber daya manusia dan “keluaran” lebih besar per satuan sumber daya alam. Peningkatan “keluaran” ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, keterampilan, dan tekhnologi yang dimiliki dan ditopang oleh model fisik, finansial, dan prasarana yang tersedia.

Perbedaan antara Negara maju dengan Negara berkembang ditentukan oleh berlainnya kualitas dan kuantitas nilai “keluaran” yang dihasilkan oleh sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki, masing-masing kelompok negara. Antar sumber daya manusia dan sumber daya alam, yang paling berpengaruh dalam pembangunan jangka panjang adalah kualitas manusia, seperti dibuktikan oleh Singapura dan Jepang yang tidak memiliki sumber bahan baku alami. Karena itu keduanya sangat bergantung pada pengimporannya, dan mengandalkan pembangunannya pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.


Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh proses pendidikan yang dimulai daru usia muda sampai usia tua. Pendidikan melatih kita mengembangkan daya penalaran agar kita mampu menganalisis dan berpikir logis. Pendidikan juga menanamkan kepercayaan diri dan mengenbangkan kepribadian seta kuakliras harkt diri manusia. Maka pendidikan yang berhasil terukur pada kemampuan anak didik untuk berpikir sistematis dan logis, serta memiliki sikap hidup untuk mampu berswadaya secara mandiri.


Karena hal ini penting bagi kehidupan manusia, pada setiap manusia harus dibuka kesempatan memperoleh pendidikan. Maka justifikasi utama bagi para Bapak Pendiri Republik Indonesia menuntut kemerdekaan adalah untuk memerdekakan manusia Indonesia dari kebodohan, keterbelakangan, dan keterkungkungan jiwa. Karena itu pulalah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia secara gamblang menyatakan dalam pasal 31, “ Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.”


Lebih-lebih dalam menanggapi persaingan akibat globalisasi dunia di masa kini. Revolusi teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah menghasilkan perubahan besar dalam kegiatan dan hubungan manusia, dan telah merobohkan batas-batas antar negara. Dunia telah tumbuh menjadi satu desa mahabesar, di mana satu orang dan lainnya dapat saling berhubungan secara aktif, cepat, dan langsung.


Dalam suasana seperti ini tumbuh ekonomi global yang memasuki praktis semua negara. Indonesia sendiri telah sepakat menjadikan ASEAN suatu kawasan perdagangan bebas, sehingga kita bebas berjualan dan membeli dari negara anggota ASEAN. Pada tahap berikutnya, kawasan Asia Pasifik pun akan membuka pintu negara anggotanya masing-masing untuk investasi, perdagangan, dan kegiatan usaha umumnya. Sementara itu, “ Organisasi Perdagangan Dunia” menyusun aturan permainan kompetisi dan menurunkan campur tangan langsung pemerintah dalam pasar. Yang didambakan adalah pasar bebas yang mampu merangsang perkembangan ekonomi secara maju dan cepat.


Sumber :

Parera,Jos Daniel dan Frans Asisi Datang. 2003. Pelajaran Berbahasa Indonesia 3. Jakarta : Penerbit Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar